Senin, 21 Mei 2012

DIBALIK “KASIH KARUNIA” ALLAH


Seorang Supir Sebuah Truk yang biasa mengangkut Pasir sebanyak 1 Ton, ketika di tanya; “menurut anda akan kah mampu mengangkat pasir sebanyak 1 Kilogram?”. Yang pasti jawabannya adalah “Bisa..!!” Pasir segunung saja bisa diangkat lantas apa susahnya mengangkat Pasir segenggam?. ROMA 8:32: “Ia, yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya bagi kita semua bagaimanakah Mungkian Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?.”
Seperti ilustrasi di atas Begitu juga Maksud dari Firman Tuhan dalam Roma 8:32, bahwa bagaimana Mungkin Allah rela memberikan AnakNya yang tunggal kepada kita lalu tidak mampu untuk memberkati atau menganugerahi berkatNya yang tidak seberapa Menurut mata Allah. Muncul pertanyaan kepada kita bahwa kenapa Allah mau melakukanNya untuk kita? Manusia tidak pernah melakukan sesuatu yang Harus dibayar Allah, Dia tidak pernah berhutang kepada kita sehingga Dia harus membayar dan memberikan apa yang kita mau, malahan kita yang justru berhutang banyak kepada Dia yang Agung. Jawabannya adalah Tuhan mengasihi dan menganugerahi kita dengan “KASIH KARUNIA” (Baca Efesus 2:8,9) setelah Allah memberikan Yesus Kristus untuk kita Maka disaat itulah kita Hidup di dalam kasih karunia bukan lagi dari hukum taurat. Allah menghendaki Manusia supaya tidak terpaku pada patokan atau pada batasan apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan sehingga justru itu yang mengekang Manusia sehingga sulit lepas dari perasaan Berdosa dan tidak layak bagiNya(Roma7). Setelah kelahiran dan kematian Kristus maka kita sudah menjadi milik kepunyaan Kristus dan kita telah terbebaskan dari hukum Dosa dan Hukum Maut (Roma 8:2) dengan kata lain kita menjadi orang “bebas”
satu hal yang harus kita ingat bahwa jangan kita menyalah artikan kebebasan dan Kasih karunia yang diberikan Tuhan kepada kita. “saya hidup dalam Kasih Karunia jadi saya sudah bebas, saya mau melakukan apa saja terserah saya,,,!!
kita harus ingat juga bahwa kita punya Kebebasan dalam kristus yang maksudnya adalah menunjukkan kebebasan kita sebagai orang yang sudah dibebaskan Kristus dari dosa dengan memperhatikan perilaku dan tingkah laku kita dan menjadi teladan bagi orang lain ...sehingga kita haruslah berbuah dan menghasilkan bagi Dia, kita tidak lagi hidup untuk diri kita sendiri melainkan Bagi Allah. Dengan kata lain Sebagai orang yang dianugerahi kasih karunia maka kita wajib mengungkapkan syukur dengan berbuat sebanyak mungkin sesuai apa yang dikehendakiNya. Dengan Menabung Kebaikan semasa kita hidup kita punya sesuatu untuk dipertanggungjawabkan kepada Dia saat Pengadilan Kristus, Pengkhotbah 11 : 9, “Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan.”.ini bisa diartikan dengan kebebasan yang bertanggungjawab bukan kebebasan yg “suka suka saya”.  Tidakkah kita senang ketika melihat pucuk yang kita tanam dan kita rawat dengan menyiram setiap hari berbunga dan menghasilkan??. Pastilah kita akan lebih merawat dan mencintai pohon itu ketika berbunga daripada sebelumnya Begitu pula dengan Allah ketika Melihat orang yang di”sirami”nya dengan kasih Karunia berbuah dan menghasilkan bagi orang lain.
untuk itu saudaraku ingatlah selalu Kita Hidup dalam kasih karunia yang membebaskan kita dari Dosa dan maut namun bersamaan dengan itu hendaklah kita mengucap Syukur lewat perbuatan dan tingkah laku kita dengan menerapkan “kebaikan” karena kita masing masing akan mempertanggungjwabkan kebebasan kita dalam Kristus, Dan apa yang telah kita terapkan dengan memperoleh kasih karunia. (*cris) 22 Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar