Seorang
Supir Sebuah Truk yang biasa mengangkut Pasir sebanyak 1 Ton, ketika di tanya;
“menurut anda akan kah mampu mengangkat pasir sebanyak 1 Kilogram?”. Yang pasti
jawabannya adalah “Bisa..!!” Pasir segunung saja bisa diangkat lantas apa
susahnya mengangkat Pasir segenggam?. ROMA
8:32: “Ia, yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang
menyerahkanNya bagi kita semua bagaimanakah Mungkian Ia tidak mengaruniakan
segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?.”
Seperti
ilustrasi di atas Begitu juga Maksud dari Firman Tuhan dalam Roma 8:32, bahwa
bagaimana Mungkin Allah rela memberikan AnakNya yang tunggal kepada kita lalu
tidak mampu untuk memberkati atau menganugerahi berkatNya yang tidak seberapa
Menurut mata Allah. Muncul pertanyaan kepada kita bahwa kenapa Allah mau
melakukanNya untuk kita? Manusia tidak pernah melakukan sesuatu yang Harus
dibayar Allah, Dia tidak pernah berhutang kepada kita sehingga Dia harus
membayar dan memberikan apa yang kita mau, malahan kita yang justru berhutang
banyak kepada Dia yang Agung. Jawabannya adalah Tuhan mengasihi dan
menganugerahi kita dengan “KASIH KARUNIA” (Baca
Efesus 2:8,9) setelah Allah memberikan Yesus Kristus untuk kita Maka disaat
itulah kita Hidup di dalam kasih karunia bukan lagi dari hukum taurat. Allah
menghendaki Manusia supaya tidak terpaku pada patokan atau pada batasan apa
yang harus dilakukan dan tidak dilakukan sehingga justru itu yang mengekang
Manusia sehingga sulit lepas dari perasaan Berdosa dan tidak layak bagiNya(Roma7). Setelah kelahiran dan kematian Kristus maka kita sudah menjadi milik
kepunyaan Kristus dan kita telah terbebaskan dari hukum Dosa dan Hukum Maut (Roma 8:2) dengan kata lain kita menjadi
orang “bebas”
satu
hal yang harus kita ingat bahwa jangan kita menyalah artikan kebebasan dan Kasih
karunia yang diberikan Tuhan kepada kita. “saya hidup dalam Kasih Karunia jadi saya
sudah bebas, saya mau melakukan apa saja terserah saya,,,!!
kita
harus ingat juga bahwa kita punya Kebebasan dalam kristus yang maksudnya adalah
menunjukkan kebebasan kita sebagai orang yang sudah dibebaskan Kristus dari
dosa dengan memperhatikan perilaku dan tingkah laku kita dan menjadi teladan bagi
orang lain ...sehingga kita haruslah berbuah dan menghasilkan bagi Dia, kita
tidak lagi hidup untuk diri kita sendiri melainkan Bagi Allah. Dengan kata lain
Sebagai orang yang dianugerahi kasih karunia maka kita wajib mengungkapkan
syukur dengan berbuat sebanyak mungkin sesuai apa yang dikehendakiNya. Dengan
Menabung Kebaikan semasa kita hidup kita punya sesuatu untuk
dipertanggungjawabkan kepada Dia saat Pengadilan Kristus, Pengkhotbah 11 : 9, “Bersukarialah,
hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan
turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena
segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan.”.ini bisa diartikan
dengan kebebasan yang bertanggungjawab bukan kebebasan yg “suka suka saya”. Tidakkah kita senang ketika melihat pucuk yang
kita tanam dan kita rawat dengan menyiram setiap hari berbunga dan
menghasilkan??. Pastilah kita akan lebih merawat dan mencintai pohon itu ketika
berbunga daripada sebelumnya Begitu pula dengan Allah ketika Melihat orang yang
di”sirami”nya dengan kasih Karunia
berbuah dan menghasilkan bagi orang lain.
untuk
itu saudaraku ingatlah selalu Kita Hidup dalam kasih karunia yang membebaskan
kita dari Dosa dan maut namun bersamaan dengan itu hendaklah kita mengucap
Syukur lewat perbuatan dan tingkah laku kita dengan menerapkan “kebaikan”
karena kita masing masing akan mempertanggungjwabkan kebebasan kita dalam
Kristus, Dan apa yang telah kita terapkan dengan memperoleh kasih karunia. (*cris) 22 Mei 2012